Jakarta – Banyak orang ternyata belum mengetahui tentang cairan carbon cleaner. Cairan carbon cleaner ini sendiri merupakan cairan yang mampu membersihkan ruang pembakaran pada mobil dari berbagai macam kerak.
Kerak yang ada pada ruang bakar ini biasanya disebabkan adanya pembakaran yang kurang maksimal. Sehingga terjadi penumpukan kerak di bagian dalam mesin. Tapi, jangan sembarang memakai carbon cleaner, karena berbahaya. Kami akan memberikan info cara memilih carbon cleaner yang bagus untuk mobil.
Karena tidak semua carbon cleaner mengandung bahan yang bisa membuat mesin mobil menjadi lebih sehat. Jika salah memasukkan cairan carbon cleaner, pembakaran mesin mobil bisa terganggu. Bahkan hal terburuk yang bisa terjadi adalah mesin menjadi rusak. Kira-kira, bahan atau material apa saja yang terdapat pada sebuah cairan carbon cleaner? Hal pertama yang harus kamu ketahui adalah menggunakan carbon cleaner ada waktu yang tepat.
Penggunaan Carbon Cleaner yang Tepat
Untuk menggunakan carbon cleaner yang tepat pada mobil, sebaiknya digunakan pada setiap 20 ribu km atau bisa juga bersamaan dengan servis besar. Jika melihat jarak tempuh, 20 ribu km ini bisa dilakukan dalam 2 tahun sekali. Sangat tidak disarankan menggunakan carbon cleaner terlalu sering. Bagi kota besar seperti DKI Jakarta, karakter jalanan yang kerap macet akan membuat pembakaran bahan bakar tidak sempurna. Maka dari itu, endapan karbon yang ada di dalam ruang bakar akan lebih banyak karena sering terkena macet.
Cara kerja carbon cleaner ini adalah bertujuan untuk membersihkan residu yang nantinya akan dikeluarkan lewat system pembuangan knalpot dan oli mesin. Residu ini bisa dibilang cukup sulit dibuang jika tidak memakai carbon cleaner. Zat kimia bernama carbon cleaner inilah yang mampu merontokkan residu pada komponen di dalam mesin.
Namun harus diingat, pemakaian carbon cleaner ini tidak boleh dilakukan sering-sering. Cukup 2 tahun sekali saja. Karena jika dilakukan terlalu sering akan beresiko merusak komponen dalam mesin.
Klep dan Silinder Mesin Bisa Berkarat
Resiko terburuk yang dihasilkan jika terlalu sering menggunakan carbon cleaner ini adalah membuat klep dan silinder pada mesin mobil menjadi berkarat. Waduh, kok bisa? “Metode servis mobil dengan menggunakan carbon cleaner ini sebenarnya boleh-boleh saja.
Tapi harus diingat, kalau dilakukan dengan jarak yang cukup dekat atau cukup sering dilakukan, hal ini justru bisa menjadi bahaya untuk mesin mobil itu sendiri,” kata Ugi, mekanik dan pemilik bengkel Auto Clinic yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.
Memang, untuk merontokkan kerak yang berada di ruang bakar, cukup ampuh memakai carbon cleaner ini. Hanya saja pemakaian carbon cleaner bisa mengikis lapisan yang ada pada piston itu sendiri. Kepala piston yang dirancang oleh pabrikan memang dirancang memiliki lapisan yang tipis. Hal ini bertujuan agar kerak karbon tidak menempel pada piston.
Penggunaan Carbon Cleaner Abal-abal
Cairan carbon cleaner yang dijual di pasaran tidaklah memiliki kualitas yang sangat bagus. Banyak produk yang dijual di pasaran memiliki kualitas yang jauh di bawah rata-rata. Hal ini jelas merugikan konsumen dan akan merusak mesin mobil itu sendiri. “Efek memakai carbon cleaner yang jelek itu sangat buruk sekali. Cairan ini bisa membuat lapisan yang tipis tadi bisa terangkat dari piston. Cairan yang jelek ini biasanya zat asamnya terlalu tinggi dan kandungan kimianya sangat berbahaya,” sambungnya. Material yang ada pada produk jelek ini biasanya bisa merusak komponen dalam mesin berbahan besi, klep contohnya.
Jika dipaksakan memakai produk dengan kualitas abal-abal, bisa menyebabkan payung klep atau dinding silinder menjadi berkarat. Jika dibiarkan, pembakaran dalam mesin ini menjadi sangatlah tidak maksimal. Untuk cara memilih carbon cleaner yang bagus dan berkualitas buruk, ada cara mudah mengenalinya. Yang bisa digunakan untuk membedakan carbon cleaner yang bagus untuk mobil dengan yang buruk dengan mencobanya memakai tangan.
Cukup dirasakan terlebih dahulu menggunakan tangan. Jika tangan merasa sangat gatal dan panas, jelas ini menandakan carbon cleaner yang jelek. Karena carbon cleaner tersebut memakai zat kimia yang terlalu keras. Jika di tangan saja terasa panas dan gatal, apalagi saat masuk ke dalam ruang bakar mesin. Tentu akan sangat merusak.
Efek Terlalu Sering Memakai Carbon Cleaner
Di atas sudah dijelaskan sedikit mengenai efek buruk dari seringnya penggunaan carbon cleaner. Salah satunya adalah lapisan tipis pada piston bisa terangkat. Cairan carbon cleaner abal-abal dengan kualitas buruk bisa membuat lapisan ini terangkat. Jika sudah terangkat, maka lapisan pada piston ini akan menghilang. Lalu, apa efek yang dihasilkan? Bagaimana cara memilih carbon cleaner yang bagus? Efek yang akan dihasilkan adalah kerak karbon pada mesin saat pembakaran akan lebih cepat menempel. Kerak karbon ini nantinya bisa menyebabkan mesin menjadi bunyi ngelitik. Parahnya lagi, mesin bisa detonasi dengan busi maupun klep dari mobil itu sendiri.
Cara Memakai Carbon Cleaner
Sebelum menggunakan carbon cleaner ini, pastikan kamu sudah memanaskan mobil kamu terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelumasan sempurna kepada bagian dalam mesin. Selain itu, kondisi mesin yang sudah panas juga sangat optimal untuk merontokkan kerak yang ada di dalam mesin mobil. Pada saat mesin panas, kerak akan lebih mudah rontok pada saat bercampur dengan cairan carbon cleaner ini.
Jenis-jenis Carbon Cleaner
Carbon cleaner sendiri terdiri dari dua jenis, yakni carbon cleaner berbentuk cairan dan gas. Untuk cairan, biasanya pihak bengkel menggunakan 2 botol. Botol pertama digunakan menggunakan tabung bertekanan yang disemprot ke dalam ruang bakar. Botol kedua akan dituang setelahnya, lalu didiamkan selama 15 menit. Usai didiamkan, oli dan cairan pada mesin akan disedot menggunakan kompresor layaknya vaccum cleaner menyedot debu. Cairan akan disedot sampai habis dan bersih. Ada juga produk cairan yang tidak harus disedot.
Biasanya cairan ini tinggal disemprotkan ke arah ruang bakar setelah mesin dipanaskan. Jika sudah disemprotkan, lepas busi mobil dan semprotkan cairan ini lalu diamkan sekitar 15 menit. Setelah itu, mobil distarter tanpa menggunakan busi yang bertujuan untuk mengeluarkan cairan.
Setelah itu, pasang busi mobil dan hidupkan mesin. Kerak dan kotoran yang menempel nantinya akan terbuang bersama gas dari knalpot. Produk ini biasanya kerap ditemui di bengkel-bengkel terdekat. Sedangkan untuk produk gas, cara pakainya sedikit berbeda dibandingkan dengan versi cairan.
Untuk versi gas, produk carbon cleaner ini memiliki prinsip memproduksi kandungan H2 dan O2 yang didapatkan dari pemecahan air. Gas ini nantinya akan dimasukkan ke dalam ruang bakar melalui filter. Gas ini punya sifat yang lebih baik, karena memenuhi area ruang bakar dan sangat mudah terbakar.
Sehingga saat terbakar, bisa merontokkan kerak karbon yang membandel. Kendati lebih baik, proses yang dilalui untuk gas ini lebih lama. Mobil akan dihidupkan dalam kondisi stasioner lebih kurang selama 40 menit. Biaya yang dikeluarkan juga biasanya lebih mahal. Nah, itu tadi merupakan cara memilih carbon cleaner yang bagus untuk mobil kamu yang bisa digunakan.
Penulis: Rizen
Editor: Lesmana
"mobil" - Google Berita
March 02, 2020 at 03:32PM
https://ift.tt/2TyvoHT
Cara Memilih Carbon Cleaner yang Bagus Untuk Mobil, Perhatikan Beberapa Hal Ini - Carmudi
"mobil" - Google Berita
https://ift.tt/2ntcvK9
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cara Memilih Carbon Cleaner yang Bagus Untuk Mobil, Perhatikan Beberapa Hal Ini - Carmudi"
Post a Comment