Suara.com - Di tengah aktivitas menyetir tiba-tiba mulut tak bisa berhenti menguap? Atau muncul rasa haus berkepanjangan? Mungkin mual saat melihat cakrawala atau horizon jauh di depan sana?
Berbagai gejala yang muncul sehubungan aktivitas mengemudi ini perlu mendapat porsi perhatian besar. Artinya, saat muncul kondisi seperti gejala-gejala tadi, hendaknya kegiatan memegang dan mengoperasikan kemudi mobil perlu dihentikan sementara.
Dikutip dari materi "Auto Clinic 2019: Anticipated Driving Program", sebuah acara coaching clinic bagi customer yang diselenggarakan PT Daihatsu Astra Motor (ADM) bekerja sama dengan GT Radials di tujuh kota, disebutkan bahwa para pengemudi mesti awas dengan sinyal-sinyal yang diberikan tubuh.
Sonny Susmana, praktisi keselamatan berkendara dari dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) yang dalam acara ini tampil selaku trainer menyatakan, "Fakta mengungkapkan tingginya angka kecelakaan akibat kelelahan atau mengantuk."
Hal ini berarti bahwa tubuh manusia tidak selalu "on" atau didesain bisa mengemudi tanpa batas waktu. Semuanya memiliki rumusan agar kegiatan berlalu lintas berjalan aman.
Kelelahan atau fatique, kata Om Sonny, sapaan akrab Sonny Susmana, terjadi karena pengemudi mengabaikan sinyal dari tubuh untuk beristirahat dan memaksakan diri untuk cepat sampai.
"Sebaiknya, tubuh diistirahatkan. Utamanya jika sudah berkendara lebih dari tiga jam," papar Sonny Susmana.
"Bila mengantuk, boleh minum kopi. Namun kemudian harus tetap tidur, karena efek kafein akan dirasakan satu jam setelah diminum. Sehingga saat bangun, tubuh fresh karena mendapatkan istirahat yang cukup dan juga dari efek kafein kopi," tandasnya.
Dengan memperhatikan sinyal yang dikirimkan oleh tubuh, sikap alert atau waspada atau kepekaan pun bisa dipertahankan. Bila otak menerima sinyal ini, hendaknya reaksi bagi tubuh adalah diistirahatkan, bukan diabaikan. Pengemudi bisa memilih rest area untuk mengistirahatkan tubuh sejenak.
Dan di akhir acara, Sonny Susmana menegaskan bahwa seharusnya pengemudi yang mengendalikan mobil, bukan dikendalikan oleh mobil. Kuncinya adalah dengan mengikuti aturan lalu lintas dan selalu menggunakan akal sehat saat berkendara.
Selamat mengemudi!
"mobil" - Google Berita
November 07, 2019 at 04:00PM
https://ift.tt/2NpyX11
Peduli Sinyal Tubuh, Kendali Mobil Lebih Aman - Suara.com
"mobil" - Google Berita
https://ift.tt/2ntcvK9
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Peduli Sinyal Tubuh, Kendali Mobil Lebih Aman - Suara.com"
Post a Comment