PARIS, iNews.id – Ajang balap Formula 1 (F1) dikenal sebagai salah satu tempat di mana para teknisi terbaik berinovasi menciptakan mobil tercepat. Namun, tidak semuanya mendapatkan lampu hijau.
Sebagai balapan paling tersohor di dunia, seluruh tim F1 terus berupaya untuk mencari celah. Dengan begitu, mereka bisa menciptakan mobil yang mengungguli para lawannya.
Hanya saja, beberapa teknologi F1 itu dilarang, karena dianggap membuat mobil menjadi sulit untuk dikendalikan atau terlalu cepat. Berikut teknologi yang dilarang dalam balapan jet darat itu, dikutip dari AutoGuide:
1. Suspensi Aktif
Teknologi suspensi aktif sudah cukup popular di mobil masa kini. Namun, teknologi ini penggunaannya merupakan barang haram, setelah dinyatakan illegal pada 1993.
Sejak akhir 1980-an, tim Williams sudah mulai menggunakan teknologi ini. Namun, upaya mereka baru membuahkan hasil pada 1992, dengan Nigel Mansel menjadi juara dunia F1.
Hanya saja, mobil Williams RW14B yang digunakan Mansell kemudian dinyatakan ilegal, karena memiliki suspensi aktif. Suspensi itu dianggap sebagai bagian dari aerodinamika yang bergerak, dan tak boleh digunakan pada 1993.
2. Ground Effect
Pengetahuan mengenai aerodinamika sejatinya bukan barang baru di F1. Teknologi ini sudah ada sejak era 1970-an. Namun, teknologi ini memang masih sering dipertanyakan pada masa-masa itu.
Salah satu tim yang paling pandai dalam menggunakannya adalah Lotus yang dipimpin Colin Chapman. Hasilnya, mobil Lotus 79 yang menggunakan ground effect mampu melaju dengan sangat kencang.
Meski begitu, akhirnya teknologi ini dianggap berbahaya dan akhirnya dilarang pada 1980. Pasalnya, kecepatan mobil saat melaju di tikungan dipercaya terlalu kencang, dan membahayakan pembalap dan sekitarnya.
3. Fan Car
Secara kasat mata, fan car atau mobil berkipas yang diperkenalkan pada Brabham BT46B di 1978 tidak terlihat berbahaya. Perancang mobil Gordon Murray memasang kipas di belakang mobil BT46B pada GP Swedia 1978.
Secara mengejutkan, mobil BT46B itu mampu mendominasi. Kipas yang berada di belakang mobil ternyata berfungsi untuk menyedot mobil, dan melekat pada lintasan.
Teknologi itu langsung memantik protes keras, dan tim lain menganggap Brabham curang. Akhirnya, teknologi mobil berkipas hanya tampil di satu balapan, sebelum akhirnya dilarang.
4. Mesin Jet
Mesin dengan teknologi turbin jet sebenarnya cukup asing di dunia otomotif. Namun, hal itu tak menghentikan tim Lotus untuk menggunakan mesin turbin buatan Pratt & Whitney pada 1970.
Mesin itu kemudian dipasangkan ke mobil Lotus 56B. Saat pengetesan, Lotus 56B bisa melaju cepat, namun mengalami sejumlah masalah dan sangat sulit untuk dikendalikan.
Chapman sendiri tidak menggunakan gearbox pada mobil, dan mengandalkan rem untuk mengendalikan kecepatan. Karena tingkat kesulitan dan keamanan, akhirnya mesin jet dilarang dipakai di F1 sejak saat itu.
5. Mobil Beroda 6
Tidak selamanya mobil hanya memiliki 4 roda. Tim F1 Tyrell bahkan pernah mencoba untuk menciptakan mobil beroda 7 pada 1976, dengan mobil bernama Tyrell P34.
Mobil itu menggunakan empat roda di bagian depan, dan sisanya menggerakkan roda belakang. Empat roda depan yang kecil dipercaya meminimalisasi daya hambat dengan angin, selain memberikan daya tempel yang kuat.
Hasilnya, performa Tyrell P34 tidak terlalu memuaskan, meski bisa memenangkan satu balapan. Tetapi, teknlogi itu tidak bertahan lama, dan pihak F1 langsung menganggapnya ilegal di musim selanjutnya.
Editor : Abdul Haris
"mobil" - Google Berita
April 21, 2020 at 08:02AM
https://ift.tt/2RUQ1Od
5 Teknologi yang Dilarang di Formula 1, Nomor 4 Bikin Mobil Sulit Dikendalikan - iNews
"mobil" - Google Berita
https://ift.tt/2ntcvK9
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Teknologi yang Dilarang di Formula 1, Nomor 4 Bikin Mobil Sulit Dikendalikan - iNews"
Post a Comment