Search

Mobil Terendam Banjir, Direstorasi atau Dijual Rugi - Jawa Pos

JawaPos.com – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada awal 2020, khususnya yang terjadi di wilayah Jabodetabek mengakibatkan cukup banyak kerugian materi. Selain rumah, harta benda di dalamnya, usaha yang terganggu, ada juga yang paling berdampak atas terjadinya banjir yakni kendaraan pribadi roda dua dan empat yang terendam dan mengalami kerusakan.

Kerusakan kendaraan akibat banjir membutuhkan biaya perbaikan yang tak sedikit. Mobil yang sudah terendam banjir, nilainya bisa sangat jatuh. Oleh karenanya, mobil yang terendam banjir hanya memiliki dua pilihan, direstorasi atau dijual rugi.

Untuk mobil yang terendam banjir, biaya perbaikannya bisa sangat mahal, bahkan sampai mendekati harga mobil itu sendiri. Kasarnya, memperbaiki mobil bekas terkena banjir nilainya bisa hampir setara dengan membeli unit yang baru.

Pilihan merestorasi mobil bekas kena banjir atau menjual rugi tentu ada di tangan konsumen atau pemilik mobil itu sendiri. Kepala Bengkel Toyota Auto 2000 di Astra Biz Center, BSD City, Wahono memberikan gambaran tentang restorasi mobil bekas kena banjir, apakah harus direstorasi atau dijual tergantung kepada tingkat kerusakannya.

Auto 2000 dijelaskannya membagi tingkat kerusakan mobil bekas kena banjir dalam tiga kategori yakni lite, medium, dan heavy. Kalau di level lite, Wahono menuturkan, kemungkinan mobil bisa kembali seperti semula cukup besar.

“Ya dilihat dulu kerusakannya. Kalau di level lite, bisa banget (kembali seperti sedia kala) dengan penggantian komponen yang tak banyak. Di level ini paling dilakukan perbaikan ringan seperti pengecekan dan pembersihan kabin, komponen kelistrikan dan mesin serta penggantian oli, kuras tangki bahan bakar dan radiator,” ujarnya saat ditemui JawaPos.com di bengkel Auto 2000 Astra Biz Center, BSD City, Tangerang.

Level lite sendiri mengacu pada air yang menggenangi hanya sebatas pada lantai kabin mobil. Menurutnya, dengan level air tersebut belum menyentuh komponen elektrikal vital mobil dan mesin. Artinya, air belum masuk ke ruang mesin.

Sementara pada level medium, air sudah cukup tinggi yakni berada atau menyentuh sandaran jok mobil. Pada level ini, pada beberapa tipe mobil seperti sedan, city car, atau LCGC populer sudah bisa menyentuh komponen head unit, cluster meter, komponen AC dalam atau ECU di area mesin bahkan ke area mesin sendiri. Perbaikan pada level ini sudah lumayan berat.

Mobil bekas kena banjir di level medium. Seluruh komponen bagian dalam dilepas semua. (Rian Alfianto/JawaPos.com)

Selanjutnya, level kerusakan akibat banjir yang paling tinggi ada di kategori heavy atau berat. Pada level ini, mobil sudah dalam kategori terendam seluruhnya. Pada level ini Wahono berpendapat bahwa mobil bekas banjir baiknya dijual saja walau harganya tentu jatuh, sebab perbaikannya bisa sangat banyak dan mahal.

“Kerusakan yang paling sering terjadi akibat banjir itu tadi, tergantung level banjir. Bearing roda, alternator, motor starter, socket-socket biasanya kena. Penggantian oli sudah pasti. Kalau sudah tenggelam, mobil dibuka semua komponennya sampai ke elektrikal untuk dilihat apa yang bisa diselamatkan,” papar Wahono.

Untuk elektrikal, lanjut Wahono, seperti motor blower, head unit, cluster meter kemungkinan besar pasti kena kalau sudah di level heavy. “Kalau untuk mesin sendiri tidak akan kenapa-kenapa sepanjang si pemilik mobil tidak berupaya menyalakan mobil baik saat banjir atau setelah terendam banjir. Yang paling besar memang komponen elektronik. Makanya kalau habis kena banjir jangan coba-coba nyalain sendiri, rusaknya bisa ke mana-mana,” tegas Wahono.

Soal mobil bekas kena banjir cenderung menyusahkan di kemudian hari, Wahono menjawab hal itu kembali kepada tingkat kerusakan berada di level mana. Namun menurutnya, hal tersebut bisa diminimalkan dengan mempercayakan kendaraannya pada merek atau bengkel resmi. Dengan demikian, mobil dikerjakan sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang jelas dengan penggantian komponen yang jelas juga.

“Kecil sih itu kemungkinannya (menyusahkan di masa depan). Asal dikerjakan dengan benar, part yang diganti asli dan sesuai pasti akan normal-normal saja,” tandas Wahono.

Sebagai informasi, biaya perbaikan mobil pascabanjir di Auto 2000 ditawarkan mulai harga Rp 3 jutaan sampai Rp 17 jutaan. Perlu dicatat, biaya segitu baru untuk jasanya saja, belum termasuk penggantian sparepart yang mesti diganti. Jika banyak yang mesti diganti, angka puluhan juta bisa tersentuh untuk memperbaiki mobil bekas kena banjir.

Sementara itu, untuk lama pengerjaan, jika level ringan seperti pada level lite, 4-5 hari kerja mobil sudah bisa diselesaikan. Sementara pada level medium hingga heavy, lama pengerjaan bisa sampai hitungan minggu sampai satu bulan lebih. Lama pengerjaan juga tergantung pada ketersediaan sparepart yang ingin diganti.

Sebagai informasi, saat ini Auto 2000 menangani 10 mobil bekas kena banjir dalam berbagai level kerusakan. Wahono menyampaikan, dirinya prihatin atas bencana banjir yang menimpa sejumlah wilayah di Jabodetabek. Agar kerusakan mobil pascabanjir tak semakin parah, dirinya mengimbau pemilik mobil untuk segera ke bengkel dan menyarankan jangan pernah coba menghidupkan mobil sendiri.

Let's block ads! (Why?)



"mobil" - Google Berita
January 06, 2020 at 06:33PM
https://ift.tt/39SEwym

Mobil Terendam Banjir, Direstorasi atau Dijual Rugi - Jawa Pos
"mobil" - Google Berita
https://ift.tt/2ntcvK9

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mobil Terendam Banjir, Direstorasi atau Dijual Rugi - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.