Bagaimana perasaan detikers ketika melihat mobil mahal dihancurkan pakai alat berat? Duh, sayang banget ya mobil mahal-mahal kok dihancurkan.
Sudah banyak berita yang mengabarkan mobil-mobil mewah dihancurkan, terutama di luar negeri. Kendaraan mewah itu dihancurkan karena diimpor secara ilegal. Seperti di Filipina yang pemerintahnya tegas menghancurkan mobil selundupan.
Tapi, kali ini bukan mobil ilegal yang dihancurkan, melainkan mobil bekas kedutaan besar Amerika Serikat di Kazakhstan. Sebuah video yang direkam dan ditayangkan di Youtube menunjukkan beberapa mobil seperti Toyota Land Cruiser antipeluru, pikap Toyota Hilux, Cadillac DTS hingga Chevrolet Suburban yang tentunya tak murah diturunkan dari truk towing sebelum dihancurkan oleh kendaraan konstruksi.
Dalam video terlihat mobil-mobil itu dicoba dihancurkan pakai alat berat. Hingga mobil itu menjadi besi rongsokan.
Para diplomat AS mengamati kerusakan itu untuk memastikan setiap kendaraan hancur tanpa bisa dikenali.
Tak ada penjelasan rinci mengenai penghancuran mobil bekas dubes AS itu. Namun kemungkinan, mobil Kedubes Amerika Serikat yang tak terpakai itu dihancurkan karena peraturan AS yang ketat. Diberitakan Carbuzz, bukan hal yang aneh bagi kedutaan untuk menghancurkan mobilnya setiap kali mereka mengganti mobilnya dengan armada baru. Sebab, mobil-mobil duta besar itu dibuat khusus dengan perlindungan tambahan seperti lapis baja dan kaca antipeluru.
Menjual mobil bekas kedutaan besar dengan spesifikasi seperti itu dianggap ilegal. Mengirim kembali ke AS juga dianggap terlalu mahal. Mungkin lebih hemat jika mobil itu dihancurkan untuk tujuan daur ulang.
Simak Video "Gelar Razia, Petugas Temukan Mobil Mewah Nunggak Pajak 7 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/din)
"mobil" - Google Berita
March 18, 2020 at 07:17PM
https://ift.tt/2x5RDNA
Duh Sayang Banget! Mobil-mobil Mahal Bekas Kedubes AS Dihancurkan - Detikcom
"mobil" - Google Berita
https://ift.tt/2ntcvK9
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Duh Sayang Banget! Mobil-mobil Mahal Bekas Kedubes AS Dihancurkan - Detikcom"
Post a Comment